Assalamualaikum
wr wb.
Hi,
sobat Berinfo, semoga dalam Lindungan Allah SWT.
Kali
ini Berinfo akan memberikan beberapa artikel yang berjudul "Pengambilan
Keputusan Dalam Organisasi".
Surah al-Qalam (The Pen). مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ. [68:36]
Artinya: Atau adakah
kamu ;(Berbuat demikian); Bagaimanakah kamu dalam mengambil Keputusan?
A. Pengertian
1. Pengambilan keputusan
Dapat dianggap
sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa
pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang
tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan(aksi) atau suatu opini terhadap
pilihan.
B. 4 Dasar Dalam Pengambilan Keputusan
1. Intuisi
Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya
subyektif. Dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan
relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar
pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan
yang akan dihasilkan.
3. Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya,
atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama dan memiliki otentisitas (otentik),
tetapi dapat menimbulkan sifat
rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati
permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
4. Rasional
Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan
keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada
pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
1. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan
kekaburan masalah.
2. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian
tujuan yang ingin dicapai.
3. Pengetahuan alternatif: seluruh
alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
4. Preferensi yang jelas: alternatif bisa
diurutkan sesuai kriteria.
C. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang
diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah
terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari
keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
a)
Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga
mudah untuk memutuskan.
b)
Keputusan intuitif lebih tepat untuk
masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang
bersifat rasional berkaitan dengan daya
guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional
lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-b atas nilai
masyarakat yang di akui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang
berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta
yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan
data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan,
data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar
pengambilan keputusan.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali
terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah
kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi
pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah
terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut
sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian
dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali
keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang dimiliki. Setiap orang
yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi
yang efektif dan efisien.
Keputusan yang
berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan
tersebut antara lain :
banyak
diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena
didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang
berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan
mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang
kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya
dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
D. Fakor-Faktor Dalam Pengambilan Keputusan
1. Posisi/ kedudukan
Dalam kerangka
pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal
berikut.:
a)
Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai
pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah
staf (staffer).
b)
Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai
strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau
problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang
merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau
dikehendaki dan harus diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah
keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan
yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang
hendak kita perbuat.
Faktor-faktor
itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
a)
Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu
faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
b)
Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel
(V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap
keadaannya.
4. Kondisi
Kondisi adalah
keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak,
daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan
Tujuan yang
hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan.
Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau
objective.
E. Implikasi Manajerial
Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri
dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini
adalah manajerial atau manajemen.
Dalam
manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
a)
Implikasi prosedural meliputi tata cara
analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
b)
Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif,
perkiraan ke depan dan perumusan
tindakan.
F. Investasi Dalam Aktiva Tetap
Investasi
dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah
penganggaran modal. Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan
dalam suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang, proses
pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang
memerlukan proposal diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penggaran modal.
Dalam
memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas bebas
memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam hal
ini perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruh arus kas yang
dihasilkan oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat
diterima? Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait
dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu
keputusan.
Secara khusus
investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat perusahaan pada
tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan
penganggaran modal dilakukan tidak teliti maka akan cenderung menimbulkan biaya
yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai waktu uang, hanya
satu metode saja yang tidak digunakan di dunia nyata, Dalam hal ini perusahaan
lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus kas
masuk dan arus kas keluar.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://sering-headache.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-pengambilan-keputusan.html
http://informatika.web.id/5-dasar-dalam-pengambilan-keputusan.htm
http://sering-headache.blogspot.com/2013/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://ratnafitrianingsih.blogspot.com/2013/05/4-implikasi-manajerial.html
http://ma-menengah.lab.gunadarma.ac.id/?page_id=770
(http://www.mediafire.com/view/k3ezuz9pgd60auc/Modul_MK2.pdf)
0 komentar:
Posting Komentar