Hi. Sobat berinfo akhir-akhir ini saya melihat salah
seoerang teman saya lagi baca2 perbedaan indonesia dan Jepang, saya
terinspirasi untuk memposting perbedaan itu, nah saya mau posting perbedaan
Sekolah Jepang dan Indonesia yuk di intup.
1.
SERAGAM SEKOLAH
Dijepang, seragam sekolah mereka mayoritas
sangat rapi dan memiliki kaitan jas. Sedangkan di Indonesia, seluruh sekolah
dan tingkatan harus menggunakan seragam putih pada bagian kemeja, sedang bagian
celana disesuaikan dengan jenjang pendidikannya, hijau untuk taman kanak-kanak,
merah untuk sekolah dasar/madrasah/sederajat, biru untuk sekolah menegah
pertama/tsanawiyah/sederajat dan abu-abu untuk sekolah menegah
atas/kejuruan/aliyah/sederajat.
2. Transportasi
Dijepang, anak sekolahan dari tingkat dasar
hingga tingkat atas dilarang keras menggunakan kendaraan bermotor, baik sepeda
motor maupun mobil, kecuali menggunakan angkutan bis siswa (umunya untuk anak
taman kanak-kanak dan sekolah dasar). Sedangkan di Indonesia, anak sekolah
dasarpun dibiarkan untuk naik sepeda, motor padahal belum cukup umur untuk
menggunakan kendaraan ini. Mereka bahkan terlihat begitu bangga memperlihatkan
motor dan mobil mereka kepada orang lain yang bisa saja membuat orang lain
miris akan hal tersebut.
3. BANGUNAN / GEDUNG
4. JAM MASUK
Jepang punya peraturan sendiri soal jam masuk sekolah, biasanya dari pukul 8 pagi hingga 3 sore., bagi yang terlambat masuk harus membuat surat pernyataan untuk tidak terlambat lagi. Jika terulang untuk kedua kali, maka siswa akan diskorsing hingga waktu yang ditetapkan pihak sekolah. Ini jelas membuat siswa frustasi dan ketinggalan pelajaran, mereka bahkan sangat malu karenanya. Tidak dibenarkan bagi seorang siswapun untuk keluar saat jam sekolah, kecuali untuk hal genting. Kantin sekolahpun digratiskan untuk para siswa saat jam istirahat, biasanya mengantri untuk dapat makanan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari para siswa menjajaki makanan yang tidak sehat dan menghindari kurangnya konsentrasi siswa saat jam pelajaran. Beda halnya di Indonesia yang mengetatkan aturan jam masuk pukul 7 pagi, bahkan di Jakarta sendiri berlakukan jam masuk pukul 6.30 untuk menghindari macet yang parah di pusat kota. Bahkan lebih parah lagi, pada SMK pembangunan diberlakukan jam masuk pukul 6 pagi dan pulang jam 4 sore, sangat miris!! Jika terlambat, siswa akan di jemur selama beberapa menit sebagai hukuman, pada beberapa sekolah tertentu, siswa yang masuk harus membawa sampah berserakan dihalaman depan sekolah. Bahkan jika siswa terlambat berulang kali, seringkali diabaikan dan diberlakukan hukuman yang sama, jelas ini membuat siswa makin kebal aturan sekolah. Siswa sekolah jelas memiliki sejuta alasan untuk keluar sekolah untuk membolos, seringkali guru piketpun mengabaikan hal itu. Para siswa yang tidak mebawa uang jajan jelas dibiarkan kelaparan, ditanyapun tidak, jelas hal yang miris!! Bahkan tidak dilarang untuk menjajaki dagangan luar sekolah yang belum terjamin kebersihannya.
10
HAL TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG
Kita tahu bahwa Pendidikan di Jepang
sangatlah berkualitas. Ini terbukti dari pendidikan penduduknya yang mayoritas
berhasil. Mereka tumbuh menjadi insan-insan profesional dan teruji hingga
membawa dampak pada perkembangan kemajuan negaranya di segala bidang. Kali ini
marilah sedikit kita mengetahui bagaimanakah negara ini mengatur sistem sekolah
bagi warganya.
1. Ajaran Baru di Jepang di mulai pada bulan
April dan berakhir pada Maret tahun berikutnya. ini berlaku pada setiap
tingkatan (SD-Perguruan Tinggi)
2.
Jepang menggunakan sistem CAWU. Dalam setahun ada 3 CAWU. Beda dengan di
Indonesia yang menggunakan sistem semester. Agustus-September libur musim panas
selama 40 hari.
3.
Bulan September masuk 5 kali dalam seminggu.
4.
Usia 6 tahun adalah usia wajib belajar bagi anak-anak Jepang. Bagi Orang tua
yang tidak menyekolahkan anaknya ke SD-SMP akan di hukum oleh pemerintah.
5.
Jepang tidak mengenal sistem “tidak naik kelas“. Semua siswa akan naik ke
tingkat selanjutnya secara otomatis. Sehingga di setiap tingkat tetap terisi
oleh anak-anak yang seusia.
6.
Jepang tidak mengijinkan adanya kelas khusus / kelas unggulan atau akselerasi
bagi mereka-mereka yang pintar-pintar dalam satu kelas khusus. Jepang hanya
mengijinkan anak-anak yang pintar dalam Ilmu Sains dan Teknologi saja yang bisa
masuk Perguruan Tinggi lebih cepat.
7.
Kurikulum di Jepang akan diperbarui dalam tempo 10 tahun sekali mengikuti
perkembangan teknologi yang ada.
8.
Evaluasi tidak hanya dari guru kepada siswanya, tapi juga siswa mengevaluasi
gurunya demi manfaat pengajaran yang lebih baik.
9.
Jepang tidak mengenal standar nasional atau Internasional untuk pendidikannya.
Jepang tidak menyediakan sekolah khusus bagi anak-anak yang pintar . mereka
memandang bahwa sekolah adalah hak semua siswa di Jepang. di Indonesia misalnya
ada SBI (sekolah berstandar Internasional) atau sekolah unggulan.
10.
Akan banyak simpati dari warga Jepang kepada Bos atau perusahaan yang
memperkerjakan anak-anak yang memiliki keterlambatan berfikir, kecacatan dan
juga keterbelakangan. Bagaimana dengan di Indonesia?, Apakah tidak ada
keinginan kita mengadopsi keberhasilan negara lain dalam menyiapkan warganya
menjadi warga yang terampil dan cakap serta bersaing secara International
seperti Jepang?. Siap atau tidak siap bukanlah halangan, yang penting ada awal
untuk memulainya.
0 komentar:
Posting Komentar