A. BUDAYA
a.
Pengertian
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
b.
Wujud
Kebudayaan
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
·
Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·
Artefak
(karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
c.
Komponen
Kebudayaan
Berdasarkan
wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli
atropologi Cateora, yaitu :
•
Kebudayaan
material
Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk
dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
•
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita
rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
•
Lembaga
social
Lembaga
social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan
berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu
Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social
masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita
tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau
perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang
wanita memilik karier
•
Sistem
kepercayaan
Bagaimana
masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan
terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam
masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana
memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara
bagaimana berkomunikasi.
•
Estetika
Berhubungan
dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari
–tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia
setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu
dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai
tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap
akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah –
buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar
seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara
tersebut.
•
Bahasa
Bahasa
merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah,
bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi
bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat
unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi
keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar
komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati
dari orang lain.
B.
KREATIVITAS
a.
Pengertian
Daya
cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan
atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan
yang sudah ada.
Dari
sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking)
(kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan
kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah
tindakan membuat sesuatu yang baru.
b.
Kriteria-kriteria
kreativitas :
•
Sensitivity to problems, yaitu
kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
•
Originality, yaitu pemecahan masalah
dengan cara baru, bukan meniru pemecahan
masalah orang lain.
•
Breadth, yaitu ketepatan dalam pemecahan
masalah dan berguna.
•
Ingenuity, yaitu adanya kecerdikan dalam
pemecahan masalah.
• Recognity
by peers, yaitu adanya pengakuan dari kelompoknya tentang penemuannya.
karena
kreativitas merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan oleh
seseorang, sehingga Berpikir kreatif sangat erat hubungannya dengan
kreativitas.
c.
Teori
kreatifitas
Mackler
dan Shontz (Semiawan, 1998: 92) mengemukakan bahwa dalam studi kreativitas ada
6 (enam) teori pokok kreativitas, yaitu :
•
Teori Psikoanalisis.
•
Teori Assosiasionistik
•
Teori Gestalt
•
Teori Eksistensial
•
Teori Interpersonal.
•
Teori Trait
Sehubungan
degan teori kreativitas di atas, Sunarti, dkk (2001: 31-33) mengemukakan
mengenai deskripsi singkat tentang teori kreativitas tersebut yang antara lain
sebagai berikut :
a)
Teori
Psikoanalisis.
Teori
psikoanalisis dikembangkan oleh Freud dengan konsep sublimasi sebagai titik
tolaknya. Kemampuan sublimasi merupakan kemampuan merubah tujuan seksual asli
menjadi tujuan lain. Perbedaan individu dapat terjadi karena kekuatan instink
seksual dan kemampuan sublimasi tersebut. Menurut Freud dalam upaya
mengadaptasi kesukaran hidup terdapat tiga alat/cara yang dapat ditempuh yaitu
: (1) peralihan minat yang sangat kuat, (2) gratifikasi sunstantif, dan (3)
substansi yang memabukkan. Kreativitas dalam hal ini dipandang sebagai
pengganti yaitu alat yang dapat melepaskan diri dari kesukaran sehingga dapat
mencapai berbagai tingkat kepuasaan dalam waktu yang terbatas.
b)
Teori
Assosiasionistik.
Teori
assosiasionistik berkenaan dengan kreativitas yang dipelopori oleh Ribot yang
merupakan pelopor assosiasionist. Assosiasionist menunjukkan pada pertautan
dalam proses mental sehingga suatu proses cenderung menimbulkan proses mental
lainnya. Menurut teori assosiasionistik, dalam proses berfikir kreatif,
berfikir analogis memainkan peranan penting.
c)
Teori
Gestalt.
Teori
gestalt memfokuskan perhatiannya terhadap proses terjadinya persepsi dan
pengertian pada manusia. Teori ini mengemukakan bahwa pengalaman manusia berstruktur
yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Manusia mengamati stimulus dalam
keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah.
d)
Teori
Eksistensial.
Teori
eksistensial menjelaskan bahwa pribadi kreatif dalam momen-momen kreatifnya.
Teori eksistensial tidak mencoba mengurangi keseluruhan menjadi segmen-segmen
dan menjelaskan proses secara keseluruhan. Jika teori Gestalt memberikan konsep
kekuatan medan, struktur, gestalt dan vektor-vektor, maka teori eksistensial
hanya memberikan konsep encounter (pertemuan).
e)
Teori
Interpersonal.
Teori
interpersonal memandang kreativitas menekankan pada creator sebagai innovator dan orang lain yang mengenal dan
mengakui kreasinya. Dengan kata lain teori ini memandang penting arti nilai
dalam karya kreatif, karena nilai mengimplikasikan pengakuan dan kontrol
sosial.
f)
Teori
Trait.
Karakteristik
pada individu yang dapat diteliti melalui suatu pendekatan yang menekankan pada
perbedaan individual. Guilford menjelaskan bahwa trait utama pada manusia
berkaitan dengan kreativitas. Trait tersebut mencakup antara lain: sensitivitas
terhadap masalah, kelancaran berfikir, keluwesan berfikir, orisanalitas
berfikir, redefinisi dan elaborasi.
C.
INOVASI
a.
Pengertian
Inovasi dapat diartikan sebagai proses
dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru,
yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan
sosial).
b.
Jenis-Jenis
Inovasi
Jika
dilihat dari kecepatan perubahan dalam proses inovasi ada dua macam inovasi
yaitu :
1. Inovasi radikal
Inovasi
radikaldilakukan dengan skala besar yang dilakukan oleh para ahli dibidangnya
dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan. Inovasi
radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa
keuangan.
2. Inovasi inkremental
inovasi
inkrementalmerupakan proses penyesuaian dan mengimplementasikan
perbaikan
yang berskala kecil.
Jenis
inovasi berdasarkan fungsi,ada dua yaitu:
1. Inovasi teknologi
Dapat
berupa produk, pelayanan atau proses produksi dan inovasi administrasi dapat
bersifat organisasional dan struktural.
2.
Inovasi sosial (Brazeal & Herbert, 1997).
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_cipta
http://budaya-1992.blogspot.com/2011/10/wujud-dan-komponen-kebudayaan.html
0 komentar:
Posting Komentar