Kamis, 08 Mei 2014

Budaya, Kreativitas dan Inovasi


A. BUDAYA

a.      Pengertian
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
b.               Wujud Kebudayaan
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
·                  Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·                  Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

c.                Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli atropologi Cateora, yaitu :
                  Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
                  Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
                  Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
                  Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
                  Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
                  Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

B.     KREATIVITAS

a.      Pengertian
Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.

b.      Kriteria-kriteria kreativitas :
      Sensitivity to problems, yaitu kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
      Originality, yaitu pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan     masalah orang lain.
      Breadth, yaitu ketepatan dalam pemecahan masalah dan berguna.
      Ingenuity, yaitu adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.
      Recognity by peers, yaitu adanya pengakuan dari kelompoknya tentang penemuannya.
karena kreativitas merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan oleh seseorang, sehingga Berpikir kreatif sangat erat hubungannya dengan kreativitas.

c.       Teori kreatifitas
Mackler dan Shontz (Semiawan, 1998: 92) mengemukakan bahwa dalam studi kreativitas ada 6 (enam) teori pokok kreativitas, yaitu :
                     Teori Psikoanalisis.
                     Teori Assosiasionistik
                     Teori Gestalt
                     Teori Eksistensial
                     Teori Interpersonal.
                     Teori Trait

Sehubungan degan teori kreativitas di atas, Sunarti, dkk (2001: 31-33) mengemukakan mengenai deskripsi singkat tentang teori kreativitas tersebut yang antara lain sebagai berikut :
a)            Teori Psikoanalisis.
Teori psikoanalisis dikembangkan oleh Freud dengan konsep sublimasi sebagai titik tolaknya. Kemampuan sublimasi merupakan kemampuan merubah tujuan seksual asli menjadi tujuan lain. Perbedaan individu dapat terjadi karena kekuatan instink seksual dan kemampuan sublimasi tersebut. Menurut Freud dalam upaya mengadaptasi kesukaran hidup terdapat tiga alat/cara yang dapat ditempuh yaitu : (1) peralihan minat yang sangat kuat, (2) gratifikasi sunstantif, dan (3) substansi yang memabukkan. Kreativitas dalam hal ini dipandang sebagai pengganti yaitu alat yang dapat melepaskan diri dari kesukaran sehingga dapat mencapai berbagai tingkat kepuasaan dalam waktu yang terbatas.
b)           Teori Assosiasionistik.
Teori assosiasionistik berkenaan dengan kreativitas yang dipelopori oleh Ribot yang merupakan pelopor assosiasionist. Assosiasionist menunjukkan pada pertautan dalam proses mental sehingga suatu proses cenderung menimbulkan proses mental lainnya. Menurut teori assosiasionistik, dalam proses berfikir kreatif, berfikir analogis memainkan peranan penting.
c)            Teori Gestalt.
Teori gestalt memfokuskan perhatiannya terhadap proses terjadinya persepsi dan pengertian pada manusia. Teori ini mengemukakan bahwa pengalaman manusia berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Manusia mengamati stimulus dalam keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah.
d)           Teori Eksistensial.
Teori eksistensial menjelaskan bahwa pribadi kreatif dalam momen-momen kreatifnya. Teori eksistensial tidak mencoba mengurangi keseluruhan menjadi segmen-segmen dan menjelaskan proses secara keseluruhan. Jika teori Gestalt memberikan konsep kekuatan medan, struktur, gestalt dan vektor-vektor, maka teori eksistensial hanya memberikan konsep encounter (pertemuan).
e)            Teori Interpersonal.
Teori interpersonal memandang kreativitas menekankan pada creator sebagai  innovator dan orang lain yang mengenal dan mengakui kreasinya. Dengan kata lain teori ini memandang penting arti nilai dalam karya kreatif, karena nilai mengimplikasikan pengakuan dan kontrol sosial.
f)             Teori Trait.
Karakteristik pada individu yang dapat diteliti melalui suatu pendekatan yang menekankan pada perbedaan individual. Guilford menjelaskan bahwa trait utama pada manusia berkaitan dengan kreativitas. Trait tersebut mencakup antara lain: sensitivitas terhadap masalah, kelancaran berfikir, keluwesan berfikir, orisanalitas berfikir, redefinisi dan elaborasi.

C.     INOVASI

a.      Pengertian
Inovasi dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
b.      Jenis-Jenis Inovasi

Jika dilihat dari kecepatan perubahan dalam proses inovasi ada dua macam inovasi yaitu :
1. Inovasi radikal
Inovasi radikaldilakukan dengan skala besar yang dilakukan oleh para ahli dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan. Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan.

2. Inovasi inkremental
inovasi inkrementalmerupakan proses penyesuaian dan mengimplementasikan
perbaikan yang berskala kecil.
Jenis inovasi berdasarkan fungsi,ada dua yaitu:
1. Inovasi teknologi
Dapat berupa produk, pelayanan atau proses produksi dan inovasi administrasi dapat bersifat organisasional dan struktural.
2. Inovasi sosial (Brazeal & Herbert, 1997).








Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_cipta
http://budaya-1992.blogspot.com/2011/10/wujud-dan-komponen-kebudayaan.html


0 komentar:

Posting Komentar