A. Sekilas Tentang Perubahan Organisasi
Pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi
yang dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis untuk dapat meningkatkan
kinerja perusahaan banyak dilakukan melalui proyek pengadaan paket software
atau hardware yang siap pakai di pasaran dan langsungmengimplementasikannya.
Implementasi sistem informasi akan melibatkan semua aktivitas organisasi yang
berhubungan dengan penggunaan dan manajemen dari sistem informasi tersebut
sehingga menyebabkan perubahan proses bisnis. Perubahaan organisasi yang tidak
dikelola dengan baik menjadi penyebab utama kegagalan proyek sistem informasi.
Manajemen perubahan yang didukung oleh puncak manjeman dan memiliki kemampuan
dalam penguasaan teknologi,pengetahuan proses bisnis dan budaya organisasi
perusahaan menjadi kunci keberhasilan proyek implementasi sistem informasi.
B.
Faktor-Faktor dan Proses Perubahan
Organisasi
Dalam organisasi pada hakekatnya itu terdapat
beberapa faktor – faktor yang menyebabkan suatu perubahan dalam organisasi
tersebut.Setiap perubahan yang terjadi dalam organisasi itu sangatlah
berpengaruh besar terhadap perkembangan atau bahkan penurunan dari organisasi
tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem yang berubah dari organisasi
tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang disebut sebagai perubahan dimana
cara – cara atau sistem – sistem lama dalam organisasi itu berganti dengan cara
– cara atau sistem – sistem baru dalam organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah
ini saya akan jelaskan beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan dalam
organisasi antara lain :
·
Faktor
Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi )
Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di
luar sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan
Pemerintahan yang mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern
seperti : Selera pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari
selera konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.
·
Faktor
Intern ( Faktor Didalam Organisasi )
Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di
dalam sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam
organisasi itu,jadi yang menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena
faktor anggaran adalah sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya
anggaran yang lama tidak memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu – situ
saja,tetapi setelah adanya perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi
tersebut,anggaran organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen
keungannya juga bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam
organisasi.
Faktor – faktor diatas adalah faktor – faktor
yang menyebabkan organisasi tersebut mengalami perubahan baik di luar
organisasi maupun di dalam organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau
tidak secepat yang kita bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada
awalnya,tiba – tiba suatu saat menjadi organisasi yang maju dan
berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu adanya proses yang dapat menunjang
suatu organisasi itu mengalami perubahan yang lebih baik.Dan berikut saya akan
jelaskan Proses perubahan :
Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah
untuk memenuhi tujuan organisasi tersebut yaitu :
Mengadakan
Pengkajian
Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut
diadakan suatu pengkajian atau proses penindak lanjutan kegiatan – kegiatan
atau cara – cara apa saja dalam organisasi tersebut,misalnya diadakan
pengkajian setiap sebulan sekali dalam organisasi tersebut agar organisasi
tersebut itu update dengan info- info yang dapat menunjang kemajuan dan tujuan
dari organisasi tersebut.
C.
Perkembangan Organisasi
Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan
Organisasi, diantaranya :
1.
Strategi untuk
merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan
dengan lingkungannya.
2.
Suatu penyempurnaan
yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
3.
PO merupakan
suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis
yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
4.
PO merupakan
suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas
organisasi
5.
PO lebih
menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
6. PO meliputi perubahan yang sengaja
direncanakan
Dari beberapa pengertian diatas,dapat kita
simpulkan bahwa Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan
bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang
menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk
membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para
manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan
yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang
semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari
perubahan tersebut.
Pengembangan organisasi mengukur prestasi
suatu organisasi dari segi efisiensi, efektifitas dan kesehatan.
D.
Ciri-Ciri Perkembangan Organsiasi
Suatu organisasi yang tiba-tiba berubah atau
mengganti tujuannya itu pasti punya maksud tertentu dan pastinya tujuan tersebut
akan lebih baik dari sebelumnya. Organisasi yang secara terus menerus melakukan
perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan
tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar
mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah. berikut adalah ciri-ciri
efektif yang dapat kita kenali dan kita nilai dari sebuah organisasi;
Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan
perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak
yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
Menekankan cara-cara baru yang diperlukan
untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
Mengandung nilai humanistik dimana
pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
Menggunakan pendekatan komitmen sehingga
selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi
antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
berbagai satuan kerja sebagai bagian integral
di suasana yang utuh.
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi.
E. Metode-metode
Pengembangan Organisasi
Ada beberapa teknik yang dirancang para ahli,
dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif,
antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi yang dijalani. Berikut
adalah teknik yang sering digunakan dan diterapkan oleh brbagai organisasi.
Sensitivity training, merupakan teknik yang
pertama diperkenalkan dan yang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini
sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang
masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih)
membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta
ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
Team Building, adalah pendekatan yang
bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok
kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama
dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback.
Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi
serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya
kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta,
termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian
dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan
dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi
pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan
yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan
menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk
dan menyesatkan.
Intergroup activities. Fokus dalam teknik
intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik
antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan
organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities
dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin
timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
Proses Consultation. Dalam Process
consultation, konsultan OD mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan ,
gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit
organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang
terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan
koreksi.
Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan
organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh
Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka
yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi
maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
Third-party peacemaking. Dalam menerapkan
teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan
berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan
persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
Sumber :
http://kanissaputri.blogspot.com/2013/11/faktok-faktor-perubahan-organisasi.html
http://abdilahkhusu25.blogspot.com/2013/01/perubahan-dan-perkembangan-organisasi_24.html
0 komentar:
Posting Komentar